Komunitas LGBT diminta berhati-hati ketika menyaksikan Piala Dunia di Rusia pada tahun 2018 mendatang. Mereka dikhawatirkan menjadi sasaran kekerasan jika bergandengan tangan di muka umum.
LGBT bukanlah hal ilegal di Rusia. Bagaimanapun, kasus kekerasan pada komunitas LGBT yang berasal dari luar Rusia bukanlah hal baru.
Fare, sebuah organisasi yang mengampanyekan kesetaraan dalam sepak bola, menyatakan bahwa potensi kekerasan ini bukan hanya dihadapi oleh kaum LGBT, melainkan juga kulit hitam. Oleh sebab itu, mereka akan menyiapkan panduan untuk mengetahui kawasan-kawasan rawan.
“Panduan ini nantinya akan menyarankan para LGBT untuk berhati-hati di tempat yang kurang bersahabat bagi komunitas LGBT. Hal sama juga berlaku bagi kulit hitam dan etnis-etnis minoritas,” ucap direktur eksekutif Fare, Piara Powar, seperti yang dikutip Guardian.
“Tak masalah pergi ke Piala Dunia, tetapi harus berhati-hati. Jika ada suporter gay yang berpegangan tangan di jalanan, mereka bisa terancam bahaya. Hal ini tergantung waktu dan kota tempat mereka berada,” tutur dirinya.
Fare diketahui telah meminta FIFA untuk mengibarkan bendera pelangi (warna komunitas LGBT) di ajang Piala Dunia. Mereka mewakili dua grup suporter dari Britania Raya dan Jerman.
Kendati FIFA melarang keras aksi politik di dalam stadion, besar kemungkinan pengibaran bendera pelangi tidak dianggap sebagai salah satunya.
Undian babak penyisihan grup Piala Dunia 2018 akan digelar di Kremlin, Moskow pada Jumat (1/12/2017). Football5star
Blogger Comment
Facebook Comment