Pentingnya Mendapatkan Vaksinasi HPV untuk Pria Gay dan Biseksual


Virus HPV lebih diketahui masyarakat sebagai penyebab kanker serviks. Karena itu, vaksin untuk mencegah HPV lebih gencar disosialisasikan pada perempuan. Padahal HPV juga dapat menyerang kaum laki-laki. Infeksi HPV pada pria dapat menyebabkan kanker penis, kanker mulut, dan kanker tenggorokan. Khususnya pada pria gay dan biseksual, infeksi HPV dapat menyebabkan kutil kelamin atau yang dalam bahasa medisnya adalah kondiloma akuminata.

Karena banyak risiko kesehatannya, maka pria juga harus mendapatkan vaksinasi HPV sedini mungkin.

Penularan infeksi HPV pada pria gay dan biseksual sebabkan kutil kelamin

Infeksi HPV merupakan salah satu penyakit menular seksual yang paling umum. Infeksi HPV disebabkan oleh Human papillomavirus (HPV), suatu grup virus yang terdiri dari 150 virus serupa. HPV 6 dan HPV 11 adalah virus HPV yang menyebabkan kutil kelamin.

HPV pada laki-laki bisa ditularkan melalui kontak seksual dengan orang yang sudah terinfeksi dengan HPV. Penularan sangat mudah dan paling sering terjadi melalui seks anal, vaginal, atau oral. Dalam kebanyakan kasus, infeksi HPV pada pria gay dan biseksual paling rentan terjadi lewat aktivitas seks anal.

Berdasarkan penelitian Centers for Disease Control and Prevention (CDC), pria gay dan biseksual yang melakukan seks anal berisiko 18 kali lebih tinggi untuk terkena penyakit menular seksual, termasuk HPV. Pasalnya, penetrasi penis dapat merobek jaringan kulit bagian dalam anus sehingga memungkinkan bakteri dan virus untuk memasuki aliran darah. Tidak hanya itu, anus pun tidak bisa memproduksi lubrikan alami seperti vagina sehingga kemungkinan terjadinya luka atau lecet ketika penetrasi anal jadi lebih tinggi.

Luka inilah yang bisa menjadi gerbang masuknya infeksi HPV, terutama apabila Anda atau pasangan Anda sudah terinfeksi HPV. Tidak seperti vagina, anus pun tidak memiliki sistem pembersih alami. Akibatnya, pencegahan infeksi virus pun jadi lebih sulit dilakukan oleh tubuh. Selain melalui seks anal, seorang pria gay juga berisiko tinggi terinfeksi HPV melalui seks oral.

Apakah kondom dapat mencegah infeksi HPV pada pria?

Penularan virus HPV melalui seks bisa diminimalisir dan dicegah dengan menggunakan alat pelindung seperti kondom. Kondom memang dapat mencegah infeksi HPV. Namun, cara ini tidak dapat menjamin 100 persen Anda bebas dari virus.

Pasalnya, HPV masih mungkin menginfeksi area yang tidak terlindung oleh kondom dan penularan kutil kelamin juga dapat terjadi melalui kontak langsung dengan kulit yang terinfeksi. Jadi belum tentu lewat alat kelamin saja.
Itu sebabnya, penting bagi setiap pria (terlepas dari apapun orientasi seksualnya) untuk mendapatkan vaksinasi HPV Sama seperti perempuan, vaksin HPV pada pria diberikan sebanyak tiga kali pada lengan bagian atas dengan jarak antar vaksin yaitu enam bulan.

Waktu paling ideal untuk mendapatkan vaksin HPV bagi pria

Vaksin HPV lebih efektif jika diberikan pada usia muda, yaitu sebelum aktif secara seksual (sebelum menikah). Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) menyarankan orangtua untuk memberikan vaksin HPV pada anak laki-laki pada usia 10 hingga 12 tahun.

Namun CDC mengatakan bahwa efektivitas vaksin akan paling tinggi ketika diberikan saat usia sembilan tahun dan harus diselesaikan sebelum usia 13 tahun. Apabila diberikan dalam rentang usia tersebut, vaksin hanya perlu diberikan dua kali. Jaraknya mulai dari enam hingga dua belas bulan antar vaksin.

Sedangkan bagi Anda yang sudah berusia di atas 21 tahun dan belum pernah melakukan vaksinasi HPV tapi sudah aktif berhubungan seksual, Anda tidak perlu berkecil hati. Anda tetap bisa dan harus mendapatkan vaksin HPV. Pasalnya, vaksin ini tidak hanya memberikan perlindungan pada satu jenis virus HPV saja. Vaksin HPV quadrivalent dapat memberikan perlindungan terhadap HPV 6, 11, 16, dan 18.

Meski sudah vaksin, harus tetap pakai kondom


Namun ingat, vaksin ini bekerja untuk membentuk kekebalan tubuh sehingga sifatnya adalah mencegah infeksi, bukan menyembuhkan. Selain itu, vaksinasi HPV bukanlah pengganti dari penggunaan kondom. Meski sudah mendapatkan vaksinasi HPV, Anda pun juga disarankan untuk melakukan seks aman menggunakan kondom. Hal ini dilakukan agar Anda mendapatkan perlindungan berlapis dari HPV dan penyakit seksual lainnya ketika melakukan seks. hellosehat
Share on Google Plus

About Blued Indonesia

    Blogger Comment
    Facebook Comment