Apakah Pria yang Tak Pernah Berhubungan Seks Lebih Rentan Kena Kanker Prostat?


Kanker prostat merupakan masalah kesehatan yang paling rentan dialami oleh pria. Bahkan berdasarkan survei, kanker prostat merupakan salah satu penyebab kematian pada pria yang paling sering terjadi. Nah, sering beredar mitos kalau pria yang tidak pernah atau jarang berhubungan intim lebih rentan kena kanker prostat. Apakah mitos ini benar? Yuk, cek kebenarannya di bawah ini. 

Seks memang bisa menurunkan risiko kanker prostat pada pria

Menurut sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam Jurnal Eurologi Eropa, pria yang sering ejakulasi (mengeluarkan cairan mani) diketahui cenderung memiliki risiko lebih rendah kena kanker prostat dibandingkan mereka yang jarang ejakulasi.

Untuk melakukan temuan ini, para peneliti melibatkan sekitar 32ribu orang selama 18 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pria yang melakukan ejakulasi 21 kali dalam sebelum memiliki risiko terkena kanker prostat 33 persen lebih rendah dibandingkan mereka yang hanya ejakulasi hanya 4 sampai 7 kali dalam sebulan. Selain itu, penelitian ini juga menyebutkan bahwa ejakulasi sangat efektif mencegah kanker prostat terutama jika dilakukan oleh pria yang berusia 20-29 tahun.

Penelitian ini dilakukan sebagai upaya tindak lanjut dari penelitian sebelumnya yang diterbitkan dalam Jounal of the American Medical Association. Hasilnya, penelitian terbaru ini pun memiliki kesimpulan serupa, yaitu risiko kanker prostat dapat dikurangi apabila pria sering melakukan ejakulasi.

Jadi, benarkah kalau tidak pernah berhubungan intim bikin pria rentan kena kanker prostat?

Sebenarnya, mitos ini kurang tepat. Seperti dijelaskan dalam penelitian di atas, orang yang berisiko kena kanker prostat adalah orang yang jarang (atau tidak pernah) ejakulasi, bukan tidak pernah berhubungan intim. Akan tetapi, biasanya memang pria akan berejakulasi ketika berhubungan intim.

Jadi, meskipun Anda belum pernah berhubungan seks, Anda mungkin saja sudah pernah berejakulasi. Misalnya saat melakukan masturbasi.

Mengapa ejakulasi bisa mencegah kanker prostat?

Ejakulasi memungkinkan keluarnya cairan mani yang mungkin bersifat karsinogenik, yaitu agen pemicu kanker. Jadi, dengan ejakulasi tubuh pria bisa melakukan proses pembersihan dan pengeluaran zat-zat beracun melalui media cairan semen.

Intinya sederhana, semakin sering Anda membersihkan “pipa”, semakin sedikit zat-zat beracun yang berkumpul di dalamnya.

Berbagai cara untuk mencegah kanker prostat

Selain sering ejakulasi, ternyata ada beberapa hal lain yang tidak kalah penting untuk Anda lakukan sebagai upaya mencegah kanker prostat, yaitu:
  • Rutin cek ke dokter. Jika Anda salah satu orang yang berisiko tinggi terkena kanker prostat karena memiliki riwayat keluarga, ada baiknya Anda rutin memeriksakan diri ke dokter. Ini dilakukan agar Anda mengetahui seberapa berisiko Anda bisa mengalami kanker prostat.
  • Perbanyak makan buah dan sayur. Nutrisi dan vitamin yang terkandung di dalam buah dan sayur dapat menurunkan risiko mengalami kanker prostat. Sayuran hijau mengandung senyawa yang dapat membantu tubuh menghancurkan zat karsinogen (zat pemicu kanker). Selain itu, makanan bernutrisi tinggi juga dapat mencegah penyebaran kanker.
  • Berhenti merokok. Berhenti merokok sebenarnya tidak hanya mencegah diri Anda terkena kanker prostat sejak dini, namun juga sebagai upaya pencegahan terhadap risiko terkena penyakit secara keseluruhan.
  • Olahraga teratur. Pria yang memiliki terlalu banyak lemak, terutama pada bagian tengah tubuh meningkatkan risiko mengalami kanker prostat. Itu sebabnya, penting bagi Anda untuk berolahraga secara teratur karena bisa membantu Anda menjaga berat badan, massa otot, serta metabolisme tubuh.

Faktor risiko kanker prostat yang harus diketahui pria

Kanker prostat merupakan sebuah momok yang menakutkan bagi pria. Itu sebabnya, penting bagi pria untuk mengetahui dan memahami faktor risiko dari penyakit ini. menurut American Society of Clinical Oncologi, ada beberapa faktor yang membuat pria lebih mungkin terkena kanker prostat, di antaranya adalah:

  • Usia. Seiring bertambahnya usia, risiko terkena kanker prostat pada pria akan meningkat. Dalam banyak kasus, sekitar 80 persen kasus kanker prostat menyerang pria yang berusia di atas 65 tahun.
  • Riwayat keluarga. Pria berisiko tinggi terkena kanker prostat apabila mereka memiliki keluarga dekat, entah itu ayah, kakek, ataupun saudara laki-lakunya yang terkena kanker prostat.
  • Genetik. Faktor perubahan genetik tertentu yang diwariskan dari orangtua juga bisa meningkatkan risiko pria kena kanker prostat.
  • Pola makan buruk. Para peneliti percaya bahwa pola makan yang buruk pada pria seperti terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak dapat memengaruhi risiko kanker prostat. Namun, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk menyelidiki lebih lanjut hubungan antara pola diet yang buruk dengan risiko terkena kanker prostat.


Sumber: https://hellosehat.com/
Share on Google Plus

About Blued Indonesia

    Blogger Comment
    Facebook Comment