Pasangan sesama jenis dapat mengadopsi anak-anak mana pun di Australia sekarang.
Northern Territory adalah wilayah terakhir dari negara tersebut yang belum memutuskan suara - tadinya. Sebuah langkah bersejarah, anggota parlemen Northern Territory akhirnya menambahkan amandemen terhadap Undang-Undang Anak Adopsi Northern Territory (NT Adoption of Children Act) yang berarti bahwa pasangan sesama jenis - dan juga pasangan secara de facto - sekarang dapat mengadopsi secara legal dan sah.
Sebelum sekarang, hanya pasangan hetero yang diizinkan hak ini.
Keputusan tersebut diambil setelah Parlemen federal mengikuti permintaan negara - yang dinyatakan dalam 62 persen berbanding 38 persen dari hasil voting - dengan mengesahkan pernikahan yang setara bagi semuanya.
Menteri Northern Territory, Dale Wakefield, mengatakan bahwa perubahan undang-undang akan baik untuk pasangan sesama jenis dan anak-anak.
Dia mengatakan: "Anak-anak dan keluarga selalu berada di jantung pengambilan keputusan Pemerintah dan karena itulah kami memperkenalkan undang-undang ini kepada Parlemen tahun lalu," laporan Armidale Express.
"Semua pasangan, terlepas dari status perkawinan atau jenis kelamin, yang benar-benar ingin memberi anak-anak lingkungan rumah yang penuh kasih, perhatian dan keamanan, harus memiliki hak hukum dalam mengajukan permohonan.
"Memodernisasi undang-undang adopsi kami mencerminkan keragaman keluarga Territory hari ini," tambahnya.
Sally Cotton, anggota grup LGBT Rainbow Territory, menyambut baik perubahan mendasar ini.
"Rainbow Territory sangat mendukung amandemen terhadap Adopsi Undang-Undang Anak. Ini adalah reformasi hukum yang penting, "katanya.
"Terlalu lama akses adopsi telah dibatasi untuk pasangan suami istri.
"Ini tidak mencerminkan orang-orang dan keluarga yang membentuk Territory dan secara langsung mendiskriminasi pasangan sesama jenis dan pasangan yang belum menikah," tambah Cotton.
Langkah Northern Territory muncul saat Australia terus berjuang menuju Persamaan Hak.
Awal bulan ini, pasangan lesbian Jessica Boyd dan Liz Williams menyerang pemerintah negara tersebut karena hanya menawarkan formulir paspor anak dengan pilihan "Ibu" dan "Ayah".
"Sebagai institusi pemerintah, saya hanya bingung mereka sama sekali tidak memperbarui teks formulir online ke 'Orang Tua 1' dan 'Orang Tua 2', atau semacamnya, karena itu sangat mudah dilakukan," Kata Boyd
"Homofobia yang malas. Dia bertingkah seakan-akan bukan masalah besar waktu di telepon ... dan memang, sepertinya bukan masalah besar buat mereka, karena tidak ada yang maju dan mengatakan bahwa hal sepele ini cukup menyinggung perasaan. "
Sumber: https://www.pinknews.co.uk/
Blogger Comment
Facebook Comment