Cari Tahu Negara Mana yang Paling Ramah LGBT dan Mana yang Tidak


Sebuah laporan penelitian yang  berjudul Polarized Progress: Social Acceptance of LGBT People in 141 Countries, menemukan bahwa 80 dari 141 negara telah melihat adanya peningkatan penerimaan terhadap LGBT sejak tahun 1980, sementara 46 negara mengalami penurunan, dan 15 negara tidak terlihat adanya perubahan.

Para peneliti di Williams Institute, UCLA menganalisis temuan dari 11 survei berbeda untuk mengembangkan Indeks Penerimaan Global LGBT (LGBT Global Acceptance Index/GAI) mereka, yang merangking tingkat penerimaan sosial terhadap LGBT di berbagai negara.

10 negara yang paling menerima LGBT – menurut skor GAI mereka – adalah Islandia, Belanda, Swedia, Denmark, Andorra, Norwegia, Belgia, Spanyol, Prancis, dan Swiss.

Tidak terlalu mengejutkan bahwa Islandia menduduki peringkat teratas: Negara Nordik tersebut mendekriminalisasikan homoseksualitas pada tahun 1940, memperkenalkan sebuah ikatan yang  terdaftar untuk pasangan sesama jenis pada tahun 1996 dan kemudian memperkenalkan kesetaraan pernikahan pada tahun 2010.

Islandia juga menjadi negara pertama di dunia yang memilih Perdana Menteri yang terbuka sebagai lesbian, Johanna Sigurdardottir, pada tahun 2009.

Jika Anda bertanya-tanya di mana Inggris Raya ditempatkan dalam daftar, Inggris berada di urutan ke-14, dengan Irlandia berada di urutan ke-11, dan Amerika Serikat berada di urutan ke-23.

Sementara itu, 10 negara yang paling tidak menerima  LGBT – menurut skor GAI mereka – adalah Azerbaijan, Georgia, Arab Saudi, Bangladesh, Mesir, Rwanda, Senegal, Indonesia, Uganda, dan Guinea.

“Tingkat penerimaan yang rendah terkait dengan perundungan dan kekerasan, masalah kesehatan fisik dan mental, diskriminasi dalam pekerjaan, dan kurangnya perwakilan dalam posisi kepemimpinan sipil,” kata peneliti terkait tentang pentingnya kesetaraan LGBT.

“Selain itu, pengucilan dapat menghasilkan tingkat produktivitas tenaga kerja yang lebih rendah dan penurunan keuntungan bisnis.”

Laporan penelitian ini juga menemukan bahwa antara periode waktu 2004 – 2008 dan 2009 – 2013, negara-negara yang terlihat memiliki peningkatan terbesar dalam penerimaan LGBT adalah Islandia, Belanda, Swedia, Andorra dan Spanyol.

Sebaliknya, negara-negara yang melihat penurunan penerimaan terbesar adalah Azerbaijan, Bangladesh, Georgia, Ghana dan Kenya.

“Sangat sedikit survei yang dilakukan tentang LGBT dan masalah penyediaan data yang cukup untuk global, lintas-nasional sebagai perbandingan opini publik tentang LGBT dan hak asasi,” kata penulis utama laporan penelitian ini,  Andrew R. Flores, yang merupakan Visiting Scholar di Williams Institute.

“Indeks Penerimaan Global menyediakan cara yang konsisten dan dapat dibandingkan untuk mengukur sikap dan perubahan sikap, yang dapat lebih memahami keterlibatan individu LGBT di banyak bidang kehidupan sosial, ekonomi, dan politik.”

Sumber: http://www.suarakita.org/
Share on Google Plus

About Blued Indonesia

    Blogger Comment
    Facebook Comment