Sebuah penelitian terbaru dari Clark University dan University of Massachusetts Amherst kepada 500 orang mahasiswa transgender dan non-biner baik dari tingkat sarjana, pascasarjana serta alumni baru-baru ini mengungkapkan beberapa hal yang mereka anggap penting untuk ada di dalam kampus seperti fasilitas toilet yang netral gender, kebijakan non-diskriminasi yang inklusif identitas gender, dan kemampuan untuk mengubah nama seseorang di catatan kampus tanpa perubahan nama resmi.
Jurnal penelitian berjudul What is Needed, What is Valued; Trans Students’ Perspectives on Trans-Inclusive Policies and Practices in Higher Education yang diterbitkan dalam Journal of Educational and Psychological Consultation, memberi peserta survei 17 topik yang dipilih sebagai prioritas, dan memasukkan pertanyaan terbuka juga.
Sementara responden survei menyebut toilet yang netral gender sebagai aspek yang paling penting untuk memastikan lingkungan belajar yang aman dan ramah, banyak praktik dan kebijakan inklusif LGBT lain yang diajukan oleh mayoritas responden dapat membantu menyediakan peta jalan untuk membuat kampus yang merangkul, menyambut dan ramah terhadap mahasiswa transgender dan non-biner, beberapa diantaranya adalah:
- Kebijakan non-diskriminasi kampus yang mencakup identitas dan ekspresi gender
- Organisasi LGBT kampus yang diakui secara resmi
- Opsi asrama netral gender
- Pelatihan kompetensi budaya untuk staf dan fakultas
- Penggunaan kata ganti yang benar dan nama yang dipilih
Data paralel dalam temuan penelitian baru-baru ini dikumpulkan sebagai bagian dari survei HRC Foundation dan University of Connecticut terhadap 12.000 remaja LGBT berusia 13 – 17 tahun. 2018 LGBTQ Youth Report mengungkapkan bahwa mayoritas remaja transgender tidak merasa aman menggunakan kamar mandi di sekolah atau kampus dan sering tidak dipanggil dengan nama pilihan mereka atau kata ganti yang benar. Generasi muda ini kemungkinan akan mencari perguruan tinggi yang memberikan pengalaman pendidikan yang lebih baik dan lebih inklusif.
Karena lembaga pendidikan tinggi bersaing untuk menjadi yang terbaik dan tercerdas, survei ini menggarisbawahi manfaat menciptakan kampus yang menyambut dan menegaskan mahasiswa transgender dan identitas mereka. Dan tentu saja, itu juga hal yang benar untuk dilakukan.
Sumber: http://www.suarakita.org/
Blogger Comment
Facebook Comment