Halo Blued Users! Setelah Australia melegalkan pernikahan sesama jenis, warga Indonesia kembali berduyun-duyun turut membahas homoseksualitas lagi. Mulai dari warung kopi sampai level akademisi. Namun, sadarkah kamu bahwa banyak mitos yang menyebar seputar kaum homoseksual? Berikut 7 mitos mengenai gay.
1. Gay adalah penyimpangan seksual
Beradasarkan DSM V-TR yang merupakan buku rujukan psikologi seluruh dunia, homoseksualitas sudah tidak lagi digolongkan kedalam penyimpangan seksual. Homoseksualitas dianggap sama dengan preferensi seksual lainnya, sehingga tidak ada alasan untuk mengatakannya sebagai sebuah penyimpangan.
2. Gay menular
Gay bukanlah penyakit yang disebabkan oleh virus maupun bakteri sehingga bisa menular. Homoseksualitas adalah masalah preferensi seksual. Homoseksual tidak akan menular hanya karena bergaul dengan gay.
3. Gay mampu disembuhkan
Karena menjadi gay bukanlah penyakit maka tidak relevan menggunakan kata disembuhkan. Seksualitas adalah masalah yang fluid, betul jika seseorang bisa berubah preferensi seksualnya. Namun, hal itu bukan berarti preferensi yang satu lebih unggul dibanding yang lain. Penyembuhan ini hanya sia sia belaka, karena perubahan preferensi seksual sifatnya sangat kompleks dan tidak hanya sekedar jampi-jampi mantera suci.
4. Gay adalah pembunuh
Sejak kasus Ryan sang jagal terungkap dan disaat yang sama dia memiliki preferensi seksual sejenis, maka media membombardir netizen dengan mengaitkan pembunuhan dengan preferensi seksual. Tidak ada kaitannya sama sekali antara tindak kriminal dengan preferensi seksual. Sebaliknya, jika seorang hetero yang melakukan tindakan pembunuhan tidak pernah diakitkan dengan preferensi seksual. Lihat, betapa cantik media bermain. Ingat Hitler bukan?
5. Gay adalah Barat
Kata siapa? Ada budaya daerah yang juga mempraktikkan homoseksualitas seperti halnya warok dan gemblak di reog Ponorogo. Jika ada yang mengatakan bahwa baru di era reformasi ini homoseksualitas begitu marak, hal itu salah. Karena sejak dulu praktik homoseksualitas di Indonesia sudah ada, namun belum seterbuka sekarang saja.
6. Gay selalu metroseksual
Banyak dari pria gay yang ternyata tidak doyan dandan, bahkan mereka adalah anak gunung, tidak suka belanja, dan tidak pernah ke spa. Tidak juga pernah ke gym seperti yang selama ini masyarakat pikirkan. Preferensi seksual menyasar siapa saja, tanpa melihat background penampilan.
7. Gay penyebar HIV dan AIDS
Data Kementerian Kesehatan yang dirilis per 1 Desember 2014 menunjukkan bahwa pengidap HIV AIDS justru paling banyak berasal dari orang-orang heteroseksual (61,5%), disusul pemakai jarum suntik ( 15,2%), dan baru disusul homoseksual sebesar (2,4%) .
Nah, sadar kan kalau ternyata banyak mitos yang beredar dan sungguh tidak tepat? Semoga bermanfaat dan menghilangkan mitos-mitos yang selama ini menjangkiti masyarakat. BrondongManis
Blogger Comment
Facebook Comment