"Tidak ada larangan sebenarnya. Hanya, jangan sampai anak-anak sekolah kumpul di situ semua. Pegawai salon kan itu saja, orang nyari rejeki kok," ujar Gubernur Aceh Irwandi Yusuf.
Gubernur Aceh Irwandi Yusuf mengungkapkan tak ada larangan di daerahnya untuk waria bekerja di salon. Menurutnya, persoalan keberadaan waria di salon telah selesai.
Gubernur terpilih hasil Pilkada 2017 itu mengungkap, persoalan keberadaan waria di salon-salon Aceh muncul karena ada pengaduan dari banyak orangtua. Aduan itu terkait adanya informasi banyaknya anak sekolah yang bolos dan menghabiskan waktu di salon.
"Pegawai salon pun menawarkan creambath gratis. Tidak ada larangan sebenarnya. Hanya, jangan sampai anak-anak sekolah kumpul di situ semua. Pegawai salon kan itu saja, orang nyari rejeki kok," ujar Irwandi di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (13/2/).
Keberadaan waria di Aceh mendapat sorotan pasca Kapolres Aceh Utara AKBP Ahmad Untung Surianata Sangaji menangkap dan membina 12 waria di lima salon pada Kecamatan Lhoksukon dan Pantonlabu pada Minggu (28/1/2018).
Sangaji mengklaim, operasi itu dilakukan guna mencegah meningkatnya populasi lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) yang dinilai akan berdampak buruk terhadap generasi muda.
“Mereka sudah pulang ke rumah masing-masing sejak tadi siang, dan kini mereka sudah macho-macho,” kata Sangaji seperti dikutip Antara, 30 Januari lalu.
Irwandi memastikan tak ada pembatasan untuk waria yang hendak bekerja di salon. Namun, pemprov Aceh mengklaim siap memberi pelatihan jika para waria hendak beralih kerja ke bidang lain.
"Dibolehkan kok, orang [salonnya] masih buka tidak ada yang tutup, kecuali ketemu yang esek-esek baru ditutup. Jadi transeksual itu cuma hobinya banyak di salon aja, ya sudah. Kalau hobinya mau bercocok tanam ya silakan," lanjutnya.
Sumber: https://tirto.id/
Blogger Comment
Facebook Comment