Pemerintah Depok di Jawa Barat telah membentuk pasukan khusus anti-lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT), dalam menanggapi penangkapan dua pria homoseksual yang diduga menyebarkan rekaman intim hubungan mereka melalui media sosial.
Walikota Depok, Muhammad Idris, mengatakan pada hari Senin bahwa pasukan yang terdiri dari pejabat Dinas Sosial Depok, polisi dan ormas, dengan sekitar 200 orang dari 63 kecamatan yang mendukung tim tersebut.
"Dengan membentuk tim khusus ini, kita bisa membantu membatasi kehadiran komunitas LGBT di kota," kata Idris seperti dikutip kompas.com, mengklaim bahwa banyak warga mengeluhkan kemunculan komunitas LGBT di daerahnya masing-masing.
Bulan lalu, polisi menahan dua pria homoseksual yang kabarnya menyebarkan rekaman intim hubungan mereka melalui media sosial. Mereka diduga merekam adegan di sebuah pusat kebugaran di Pancoran Mas, Depok.
Sumber: http://www.thejakartapost.com/
Blogger Comment
Facebook Comment