Untung Rugi Berpacaran Dalam Dunia Gay


Cinta bisa datang kepada siapa saja, tak peduli apakah dia anak pejabat atau hanya rakyat jelata. Saat cinta datang  terkadang kita seakan seperti orang bodoh bahkan setengah gila. Kita dibuai oleh derasnya gelombang asmara sampai – sampai kita lupa bahwa semuanya juga butuh logika. Ketika jatuh cinta kebanyakan orang lebih banyak menggunakan perasaan bukan logika hal hasil tak jarang ada yang merasa sebagai korban perasaan.

Untuk itulah kita harus cerdas dalam berhubungan, jangan sampai kita hanya menjadi korban. Cerdas dalam berhubungan menjadi kunci utama agar kita tak selamanya terbawa arus cinta semata. Seringkali banyak kisah percintaan antar pria ini yang kandas karena korban harapan palsu. Kalau sudah begini, siapa yang salah dan benar? Tentu keduanya bisa salah dan benar karena masing – masing berpendapat dari sudut pandangnya masing – masing.

Untuk menghindari hal-hal itu terjadi kembali, ada beberapa tips dan fakta yang kamu harus tahu , seperti :

  • Saat menjalin sebuah hubungan gunakanlah logika 60-70% dan hati 30-40%.
  • Percayalah tak ada cinta yang benar-benar 100% dalam dunia gay. Seseorang yang jatuh cinta padamu mungkin hanya menggunakan hatinya sekitar 60-80%.
  • Tempatkanlah soal asmara setelah keluarga, pekerjaan, sahabat, dan teman. 
  • Dan yang terakhir adalah bahwa lebih dari pasangan 50% gay tidaklah setia. Mereka masih saja mencari kesenangan dengan yang lain walau sudah punya kekasih.

Itulah beberapa tips dan fakta yang harus kamu tahu. Baiklah, tanpa basa basi lagi mari kita bahas untung rugi berpacaran dalam dunia gay.

BRONDONG

Kategori  yang pertama adalah Brondong, sebelum membahasnya lebih jauh saya akan memetakan bahwa kategori brondong itu 17 – 23 tahun, diluar dari itu mungkin dia kedondong atau bahkan kecebong. Berpacaran dengan brondong acap kali membuat kita terombang-ambing bak perahu yang sedang diterjang tsunami. Bagaimana tidak, suasana hati seorang brondong biasanya sulit untuk ditebak. Suka naik turun seperti air pasang laut saja. Kadang ngambekan, kadang ceria, kadang cemburuan bahkan kadang diam seribu bahasa.

Kebanyakan brondong memang belum memiliki emosi yang stabil layaknya orang dewasa. Bahkan tak jarang brondong juga ambekan untuk hal-hal yang sifatnya tidak terlalu penting. Untuk itulah biasanya pacar dari brondong adalah orang yang lebih dewasa karena jika berpacaran dengan yang seumuran maka yang terjadi adalah adu ego satu sama lain layaknya pacaran anak SMP.

Menjalin hubungan dengan seorang brondong tentu menjadi cerita tersendiri. Memiliki pacar imut, muda, dan cute menjadi sebuah dambaan dari kebanyakan pria berusia kepala tiga. Tak jarang ketika pria berusia kepala tiga jalan dengan pacar brondongnya layaknya om dan keponakan. Hehehe...

Meskipun kadang diaggap tidak serasi karena perbedaan usia yang terlampau sangat jauh, toh pada akhirnya mereka yang menjalani bahagia-bahagia saja. Brondong memang kadang menjadi sebuah magnet buat para gadun, tak ayal kadang kondisi ini dimanfaatkan oleh para brondong yang mencari keuntungan semata, yang dalam hal ini adalah materti. Sebagian brondong ada yang berpacaran dengan gadun hanya karena hartanya saja. Misal untuk bayar kuliah, nongkrong di Mall, atau sekedar menonton film di bioskop. Biasanya hal ini dilakukan oleh para brondong licik untuk terlihat hits namun bukan dari hasil keringatnya sendiri.

Alih-alih cinta dengan pasangannya para brondong licik ini hanya mencari keuntungan materi dan yang lebih parahnya lagi adalah mereka mencari kepuasan sex dengan orang lain. Kalau sudah begini apa mau dikata, tapi tenang tidak semua brondong seperti itu bahkan ada beberapa brondong yang sudah bekerja dan kuliah sehingga saat dia berpacaran dengan seseorang ia tak semata-mata mencari materi dari pasangannya.

SEUMURAN

Berpacaran dengan yang seumuran memang bukanlah hal yang terlalu istimewa karena hal ini sudah banyak terjadi. Biasanya jika seseorang berpacaran dengan yang seumuran masing-masing sudah lebih dewasa dan mengerti, walau sebagian juga ada yang masih terlihat seperti anak kecil.  

Keuntungan berpacaran dengan yang seumuran adalah tidak adanya yang merasa saling bergantung. Maksudnya adalah saat sedang jalan, nonton, atau sekedar makan malam keduanya sudah mengerti bahwa masing-masing memiliki porsinya tersendiri untuk membayar yang mana. Berbeda halnya jika berpacaran dengan brondong maka yang lebih dewasalah yang akan diandalkan. Selain itu saat berjalan berdua di depan umum, kemungkinan orang lain curiga sangatlah kecil; hal ini dikarenakan mungkin orang lain akan mengira bahwa hanya sebatas teman saja.

Meskipun berpacaran dengan seumuran memiliki keutungan tapi tentu juga ada kerugian. Yang pertama adalah tentang masalah uang, seperti yang sudah saya bahas diatas jika seharusnya masing-masing sudah tahu porsinya akan tetapi jika salah satu pasangan merasa bahwa ia terlalu dimanfaatkan, tentu akan menjadi masalah besar.

Karena merasa seumuran maka keduanya akan merasa sama-sama seimbang dan tidak berat sebelah. Alhasil, ketika ada yang merasa berkorban lebih banyak maka akan ada yang merasa dirugikan. Beda halnya jika dengan brondong, kita sudah tahu bahwa kapasitas kita jauh diatasnya maka tentu kita akan lebih banyak berkorban dan hal itu sudah lumrah.

GADUN

Gadun adalah sebuah istilah bagi mereka yang telah beranjak usia kepala tiga, baik yang sudah menikah atau pun belum. Meskipun telah berkepala tiga bukan berarti pesona gadun luntur begitu saja, buktinya masih banyak yang mengincar para gadun khususnya kalangan brondong.

Berpacaran dengan gadun memang memberikan sebuah keuntungan yang luar biasa terutama bagi mereka brondong kece, ganteng, dan cute. Biasanya jika gadun sudah jatuh cinta  maka pasangan tersebut bak raja yang dimanjakan. Keuntungan pertama adalah bahwa kamu tidak perlu repot-repot memikirkan uang untuk nonton atau makan. karena biasanya jika sang gadun mengajak jalan ia sudah sadar bahwa nantinya ia yang akan membayar.

Selain itu ada beberapa gadun yang kadang bahkan siap menjemput pasanganya hingga ke tempat rumahnya. Namun, hal ini biasanya dapat terjadi jika pacarannya sudah berjalan agak lama dan sudah saling mengenal. Lalu, keuntungan lain dengan berpacaran dengan gadun adalah bahwa ia akan memanjakan pasangannya baik secara materi atau pun kasih sayang. Tak ayal ini menjadi daya pikat tersendiri baik bagi brondong atau pun mereka yang ingin berpacaran dengan gadun.

Lalu secara keuangan  biasanya gadun sudah jauh lebih stabil, berbeda jika berpacaran dengan brondong atau pun yang seumuran. Keuangan yang stabil biasanya membuat gadun mudah untuk memanjakan pasanganya. Perlu diingat bahwa tak semua gadun memiliki keuangan yang stabil.

Kita sudah berbicara sebuah keuntungan lalu apa kerugian berpacaran dengan gadun? Salah satunya adalah bentuk fisik gadun yang kadang membuat mata tak kuasa memandangnya terlebih lagi bentuk perutnya. Ya, usia tiga puluhan memang membuat seseorang tidak terlihat menawan kecuali ia rajin berolahraga. Kerugian selanjutnya adalah saat berjalan bersama maka tidak akan terlihat sebagai pasangan melainkan om dan keponakan, jika usianya terpaut terlalu jauh. Kerugian yang ketiga adalah bahwa seorang gadun rata-rata telah memiliki pasangan hidup, sehingga jangan berharap bahwa ia akan memberikan 100% cintanya padamu. Kamu harus sadar bahwa saat memilih berpacaran dengan seseorang yang sudah memiliki pasangan hidup maka tak ubahnya kamu seperti pengganggu rumah tangga orang lain dan pastinya suatu saat nanti kamu akan ditinggal pergi.

THINK SMART

Pada dasarnya baik berpacaran dengan brondong, seumuran, atau gadun masing – masing memiliki keunggulan dan kerugiannya sendiri. Hal yang paling penting dari semua ini adalah bahwa kita harus benar-benar mencintai pasangan kita, bukan hanya karena materi atau pun fisik semata. Tidak salah memang jika kita melihat fisik atau materi, hanya saja hal tersebut haruslah diimbangi dengan rasa cinta yang tulus. Lalu, saat berpacaran pastikanlah bahwa kamu tidak menggunakan perasaan lebih besar dibandingkan logika.

Saat kamu menggunakan perasaan lebih dominan dibandingkan logika percayalah bahwa kamu akan jauh merasa lebih sakit ketika tidak sudah bersamanya. Menggambungkan logika dan perasaan menjadi salah satu solusi untuk menjalin hubungan yang cerdas dan sehat agar kelak kamu tidak mengeluarkan air mata hanya untuk seseorang yang tidak peduli terhadap dirimu.

Yang terakhir adalah saat putus nantinya tetaplah menjaga komunikasi dengan baik, walau sudah tak bersama bukan berarti kamu dan dia harus putus silaturahmi kan? Sebagai makhluk sosial kita tidak bisa hidup sendiri, kita butuh orang lain. Jagalah hubungan baik dengan mantan.
Share on Google Plus

About Blued Indonesia

    Blogger Comment
    Facebook Comment