Wedding organizer di negara-negara ini menyambut peluang laba dari pengakuan kesetaraan pernikahan.
Satu hari, setelah pernikahan sesama jenis dilegalkan di Australia, sepasang pria menikah di dekat Sydney Harbour. Perayaan itu nampak sebagai sebuah pesta yang dihadiri sejumlah kerabat dekat. Pesta pernikahan pasangan ini disponsori oleh 20 vendor pernikahan yang ada di negara tersebut. Biaya yang dihabiskan sekitar 40.000 dollar Australia.
Momen pernikahan gratis itu salah satu respons yang muncul setelah peraturan pemerintah tentang pernikahan sesama jenis disahkan. Sejumlah pihak di negara tersebut mencoba memprediksi keuntungan yang bisa didapat apabila pernikahan sesama jenis sudah bisa dilangsungkan di Australia.
Alexander Ross, pendiri wedding organizer memperkirakan adanya kenaikan permintaan acara sebanyak 200 persen. Penyedia jasa event organizer lain mulai memasang iklan yang menyiratkan bahwa mereka siap mengorganisir pernikahan sesama jenis. Wendy McColl, seorang penyelenggara pernikahan gratis kaum sesama jenis, berkata bahwa keputusan pemerintah akan memberi perubahan signifikan bagi Australia.
Charelle Murphy, seorang ekonom dari Australia, membuat penelitian yang memproyeksikan keuntungan dari bisnis pernikahan sesama jenis. Ia mencatat bahwa pernikahan sesama jenis mampu meningkatkan pendapatan usaha dari sektor pernikahan sebanyak 6,3 juta dolar Australia dalam kurun waktu satu tahun setelah peraturan tersebut disahkan. Dalam laporannya, Murphy menyebut ada beberapa dampak yang dapat cepat terasa dari pernikahan sesama jenis.
Efek tersebut diantaranya ialah peningkatan pendapatan dari sektor retail, perhotelan, seni dan pariwisata; meningkatnya penghasilan lantaran adanya pendatang yang memilih untuk menikah dan bulan madu di Australia; serta keputusan bagi pasangan yang telah menikah dan tinggal di New Zealand untuk kembali tinggal di Australia.
Sejumlah kemudahan yang dialami oleh pasangan sesama jenis yang hendak menikah tak hanya terjadi di Australia. Hal serupa terjadi pula di sejumlah negara bagian di Amerika Serikat. Pasangan Jose dan Levi memenangkan sebuah paket pernikahan yang diselenggarakan oleh Brice Hotel Savannah, Georgia, Amerika Serikat. Paket pernikahan gratis tersebut meliputi makan malam sebelum pernikahan, pemberkatan pernikahan, resepsi pernikahan, paket penginapan dua malam di hotel tersebut.
Di California, wedding organizer Glow Event Design membuat program promosi melalui pemberian hadiah paket pernikahan gratis untuk satu calon pengantin sesama jenis yang berhasil memenangkan kompetisi yang mereka adakan. Untuk mendapatkannya, calon pengantin harus menuliskan cerita cinta serta detail pernikahan impian.
Pihak event organizer membuat serentetan syarat. Salah satunya ialah soal waktu pernikahan. Hadiah yang diberikan ialah dekorasi, fotografi, dan floris. Negara tersebut telah melegalkan pernikahan sesama jenis sejak 2013.
The Knot, salah satu situs pernikahan sempat mempublikasikan tentang tren pernikahan yang kian diminati oleh calon pengantin. “Mereka cenderung tertarik dengan gaya pesta yang unik dan mencerminkan kepribadian mereka. Para pasangan ini tertarik untuk memberi unsur pembaruan pada tradisi yang telah ada,” tutur Kellie Gould, Editor in Chief The Knot.
Situs tersebut pun pernah melansir hasil penelitian tentang tren pernikahan yang dilakukan oleh Q.Digital, sebuah komunitas LGBT. Penelitian tersebut menyebutkan bahwa rata-rata biaya pernikahan pasangan pria ialah $18.049 dan wanita adalah $17.341. Jumlah tersebut meningkat selama dua tahun terakhir. Rata-rata uang yang dihabiskan untuk cincin pertunangan ialah $2.226 (pria) dan $3.185 (wanita).
Bulan favorit untuk melaksanakan pernikahan ialah Oktober. Usia pasangan yang menikah rata-rata ialah 46 tahun (pria) dan 36 tahun (wanita). Jumlah tamu undangan kurang dari 100 orang. Sementara pasangan yang memilih untuk melakukan nikah tamasya sekitar 35%. Hiburan yang dipilih dalam pernikahan ialah photo booth dan komika. After party juga turut menjadi tren.
Di Inggris, pasangan yang hendak menikah tak harus langsung datang ke wedding organizer. Di negara yang melegalkan pernikahan sesama jenis sejak 2014 ini, terdapat sebuah situs bernama The Gay Wedding Guide. Situs tersebut berisi panduan lengkap dari vendor-vendor acara pernikahan. Tak hanya memuat vendor, sang empunya situs juga memberi berbagai tip dan mencatat tujuan di sejumlah negara yang bisa dijadikan lokasi pernikahan.
Petra Truneckova, konsultan pernikahan, mengatakan pangsa pasar pernikahan sesama jenis semakin besar, terutama pada pasangan pria yang biasanya memiliki alokasi dana lebih besar dalam menyelenggarakan pesta pernikahan.
Selain wedding organizer, aplikasi kencan online Tinder pernah membuat paket promosi bagi pasangan sesama jenis yang hendak maju ke jenjang pernikahan melalui hubungan yang diawali dengan aplikasi tersebut. Promosi tersebut ialah cara Tinder dalam memberikan dukungan pada pasangan LGBT dengan membiayai acara pernikahan sebesar $100.000.
Berbagai kisah dengan #TinderSuccessStory pernah diunggah ke akun Instagram sejumlah pasangan. Satu pasangan, Logan Peters dan Ryan Holly, telah berhasil mewujudkan pernikahan impian mereka.
Sumber: https://tirto.id/
Blogger Comment
Facebook Comment